Malam ini Sabtu, 9 Maret 2013 jam 20.50 aku telah selesai melakukan shalat isya' ku.
Aku telah berdo'a banyak hal tentang hidupku termasuk tentang tangisku pada mu Ya-Allah.
Rasanya begitu lelah, sampai aku tertidur di atas sajadahku tanpa melepas mukena. Dalam tidurku yang singkat, entah itu mimpi atau hanya hatiku saja yang merasa. Doa ku benar-benar terkabul. Allah telah memberikanku sabar yang luar biasa, sesakit apapun aku. aku masih bisa tersenyum tenang dihadapanmu, Nda. Aku bisa menahan itu semua dan melupakan sakitnya.
Allah saja mempunyai sifat pencemburu, Nda. Dia tidak mau diduakan. Dia marah ketika hambanya menduakannya. Dosa yang tak pernah termaafkan olehnya adalah dosa orang yang menduakanNya. Allah benci diselingkuhi Nda. Allah benci diduakan.
Tersadar, ternyata aku telah diberi Nikmat sabar yang begitu indah. Aku memaafkan orang yang telah menyakitiku. mencoba ikhlas apapun yang telah diberikan untukku. Semoga Allah akan tetap di hatiku. Jodoh, rezeki dan matiku bukankah telah engkau catatkan ketika meniupkan ruh dalam rahim ibuku.
Senandung Patah Hati
Hingga malam semakin larut, aku hanya terdiam meratapi kesakitanku yang teramat dalam. Pernah terpikirkan olehku untuk melupakanmu, tetapi kenangan itu begitu indah hingga tak kuasa aku menyerah untuk menjaganya dalam batin dan pikiranku.
Aku tersadar bahwa hari itu adalah hari terakhir diriku bersamamu. Terakhir melihat senyuman indah di bibirmu. Terakhir pula aku bisa mengatakan "Aku Sayang Padamu, Nda."
Aku tersadar bahwa hari itu adalah hari terakhir diriku bersamamu. Terakhir melihat senyuman indah di bibirmu. Terakhir pula aku bisa mengatakan "Aku Sayang Padamu, Nda."
Insyaallah semua akan baik-baik saja
06.33 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar